Fakta Menarik Indonesia Yang
Jarang Orang Tahu !

Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
Bendera
Pusaka Dari Sprei Dan Penjual Soto
Bendera merah putih untuk
keperluan kemerdekaan sebenarnya telah dibuat oleh Fatmawati, istri Bung Karno,
sebelum tanggal 16 Agustus 1945. Akan tetapi, bendera tersebut dianggap terlalu
kecil untuk dikibarkan. Akhirnya, Fatmawati membongkar lemari mencari kain
untuk membuat bendera baru. Ia menemukan kain sprei berwarna putih. Bagian
merahnya dibeli dari seorang penjual soto oleh pemuda bernama Lukas Kastaryo.
Demi
Patung Dirgantara, Bung Karno Jual Mobil
Pembuatan Patung Dirgantara atau
Patung Pancoran sempat terhenti karena peristiwa Gerakan 30 September/PKI, yang
membuat posisi Bung Karno sebagai Presiden Indonesia di ujung tanduk. Demi
menyelesaikan pembuatan patung tersebut, Bung Karno harus menjual salah satu
mobilnya dan menyerahkan dana sebesar Rp 1,7 juta kepada Edhi Sunarso, sang
pemahat.
Edhi pun juga turut merogoh kocek
pribadi hingga mengutang ke pemasok bahan pembuatan patung. Sayangnya, sebelum
patung itu diresmikan, Bung Karno telah meninggal dunia terlebih dulu. Edhi
yang melihat iringan mobil jenazah Bung Karno saat sedang melakukan
penyelesaian akhir di atas patung kemudian turun, dan ikut mengiringi kepergian
Bung Karno.
Penulis
Naskah Pidato Bahasa Inggris Bung Karno Yang Pertama Berdarah Viking
Untuk siaran pidato bahasa
Inggrisnya yang pertama, Bung Karno mempercayakan naskahnya pada K’ tut Tantri,
seorang perempuan warga negara Amerika kelahiran Skotlandia yang juga berdarah
Viking. Perempuan bernama asli Muriel Stuart Walker tersebut turut bergerilya
bersama Bung Tomo dan pejuang lainnya di Jawa Timur sebelum akhirnya tinggal di
Yogyakarta, ibukota negara Indonesia pada saat itu. K’tut Tantri menetap
di Indonesia selama 15 tahun dan turut mengobarkan semangat perjuangan bagi
bangsa ini.
Draf
Naskah Proklamasi Sempat Hilang
Draf naskah proklamasi ditulis tangan
oleh Bung Karno dan dibantu Bung Hatta dalam pemilihan kata-katanya. Setelah
acara proklamasi selesai, draf tersebut menghilang. Wartawan senior Indonesia
bernama BM Diah menemukan draf tersebut terbuang di tempat sampah. BM Diah lalu
menyimpan draft tersebut selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, sebelum akhirnya
diserahkan ke pemerintah pada 29 Mei 1992.
Nusantara
Bukan Wilayah Majapahit
Selama ini kita mengetahui bahwa
daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit mencakup seluruh Nusantara, bahkan Thailand
dan Campa. Padahal sebenarnya tidak ada bukti pasti yang menjelaskan bahwa
wilayah Majapahit mencakup seluruh Nusantara. Daerah efektif kekuasaan
Majapahit hanya sebatas Pulau Jawa saja, bahkan hanya Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Nusantara merupakan koalisi antara kerajaan-kerajaan untuk kepentingan
keamanan dan perdagangan regional. Anggapan bahwa
kerajaan-kerajaan tersebut memberi upeti kepada Majapahit adalah salah tafsir
karena tidak ada keterangan sedikitpun di kitab Negarakretagama yang menyatakan
adanya upeti, apalagi upeti tanda tunduk kepada Majapahit. Menurut
Negarakretagama, Majapahit memang sering mengadakan pesta yang mengundang
kerajaan-kerajaan dan wakil kerajaan tersebut membawa hadiah Bagi Raja
Majapahit. Namun, itu hanya hadiah, bukan upeti