Kenapa orang Eropa Zaman Dulu Banyak yang Memakai Wig?

Kenapa orang Eropa Zaman Dulu Banyak yang Memakai Wig?
Orang Eropa Zaman Dulu Banyak yang Memakai Wig, Begini Awal Mulanya!
 

Jika anda perhatikan, orang Eropa zaman dulu, terutama yang berasal dari kalangan terpandang banyak yang menggunakan 'Wig' atau rambut palsu berbentuk panjang bergelombang. Hal tersebut memang merupakan sebuah trend yang banyak di gandrungi masyarakat Eropa pada abad ke-17 sampai awal abad ke-19, jauh sebelum itu, Wig sudah banyak digunakan oleh masyarakat Romawi kuno, namun pada saat kekaisaran besar ini mulai runtuh, beberapa kebudayaannya pun ikut menghilang, termasuk Wig.
Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya 

Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
Kemudian pada tahun 1624, Raja Louis XIII kembali mempopulerkan pemakaian Wig, awalnya sang raja memakai rambut palsu ini untuk memperbaiki penampilannya, ia lahir secara prematur dan juga mengalami kebotakan sejak masih bayi. Selain Wig, ia juga menggunakan sepatu hak tinggi agar terlihat lebih tinggi karena tubuh aslinya yang pendek.
Setelah itu, tren penggunaan Wig mulai menjamur di kalangan para bangsawan dan orang-orang terpandang di Eropa, beberapa diantaranya adalah Montesqueiu, Blaise Pascal, King Ferdinand VI, George I, Isaac Newton, bahkan penerus Raja Louis XIII yaitu Louis XIV juga mengikuti tren ini. Selain sebagai tren, Wig juga bisa menunjukan kedudukan seseorang, semakin tinggi dan besar Wig yang ia pakai, berarti statusnya pun lebih tinggi daripada yang lain.
Sebelum pemakaian Wig benar-benar ditinggalkan, pada pertengahan abad ke-17 orang-orang Eropa sempat ketakutan untuk menggunakan Wig, ada rumor yang beredar bahwa tukang cukur yang membuat rambut palsu ini mencukur rambutnya sendiri sebagai bahan pembuatan Wig, tapi ternyata rambut tukang cukur tersebut malah menularkan semacam wabah kepada pemakainya, akhirnya orang-orang sempat trauma untuk menggunakan Wig.
Barulah pada abad ke-19 penggunaan Wig mulai ditinggalkan, ada beberapa alasan selain karena rumor tentang wabah menular tersebut, salah satunya adalah rasa tidak nyaman saat memakainya. Di Amerika dan Prancis sendiri pemakaian Wig mulai ditinggalkan setelah terjadi revolusi Prancis. Walaupun begitu, pemakaian Wig tidak sepenuhnya dilupakan, di Inggris, para hakim dan jaksa pengadilan diwajibkan untuk menggunakan Wig ala abad ke-17 sebagai bentuk pelestarian budaya.