
Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
10 Mei 1998,
eskalasi gerakan mahasiswa yang menuntut agar Presiden Soeharto mundur semakin
meningkat seiring dengan dukungan masyarakat yang makin jelas. Mulai dari elite
politik, organisasi non pemerintah, buruh, dan rakyat.
Bagaimana tidak,
dilansir BBC, krisis moneter yang menyebabkan banyak perusahaan gulung tikar
itu membuat jumlah pengangguran meningkat. Dampaknya tak hanya dirasakan kaum
kecil saja, masyarakat kelas menengah juga tak luput dari imbasnya.
Dengan napas
yang sama, kelompok-kelompok ini mulai bersatu menyokong para mahasiswa yang
semakin gencar menyuarakan reformasi . Tak jarang, sumbangan diberikan secara
perorangan kepada para pendemo itu.
Saat gedung MPR
mulai diduduki oleh mahasiswa, masyarakat berdatangan dan mulai menyumbangkan
apa pun yang mereka punya. Para pedagang dan rakyat kecil pun turut datang dan
membagikan dagangannya secara cuma-cuma bagi para mahasiswa.
Saat itu, Sekjen
Gerakan Sarjana Jakarta ( GSJ ) Vivian menjadi salah satu yang turun langsung.
Ia bertugas memastikan ada cukup air mineral kemasan yang tersebar di sekitar
area demo, jika sewaktu-waktu aparat keamanan menembakkan gas air mata.

21 tahun
kemudian, hal yang sama terulang. Namun, kali ini situasi berbalik. Sumbangan
logistik yang diserukan sejumlah masyarakat di media sosial, justru ditujukan
bagi aparat keamanan yang berjaga di area aksi.
Usai KPU
mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019, sejumlah massa menggelar
aksi damai di depan Gedung Bawaslu RI, Selasa (21/5). Namun, aksi damai ini
dirusak oleh sejumlah massa bayaran yang mengacau dan menimbulkan kerusuhan di
sejumlah titik di Ibu Kota.
Aksi dan
kerusuhan itu berlanjut selama nyaris tiga hari. Para aparat yang bekerja keras
mengamankan situasi, sembari curi-curi waktu untuk beribadah di bulan Ramadhan,
membuat sejumlah masyarakat menjadi simpati dan bahu membahu mengulurkan
sumbangan makanan.
Artis Dian
Sastro menjadi salah satu yang ikut menyebarkan gerakan ini. Melalui akun media
sosialnya, ia membagikan unggahan-unggahan di Twitter yang berisi informasi
bagi siapa pun yang ingin mengirimkan bantuan makanan untuk aparat yang
bertugas pada 22 Mei 2019.
Dalam unggahan
Dian diperlihatkan, dukungan itu sudah mendapatkan lampu hijau dari Polda Metro
Jaya. Animo masyarakat yang ikut andil pun cukup besar. Tak hanya bantuan
makanan dan minuman, perhatian dalam bentuk bunga juga diberikan.
Ada pula akun
lainnya, yang mengajak masyarakat menyisihkan sedikit uangnya untuk dibelikan
makanan bagi petugas Polri, TNI, dan pasukan oranye. Hanya dengan uang Rp 4
ribu saja, masyarakat sudah bisa menyumbangkan roti atau takjil bagi petugas
yang berpuasa dan snack bagi yang tidak.
Dukungan juga
diperlihatkan dengan template foto bertuliskan "kami bersama TNI dan
Polri". Tempat berlatar belakang merah putih itu, ramai-ramai digunakan
oleh masyarakat sebagai foto profil di media sosial.