x9iXyGPMXQeKKlpX8lac8UjwJ5Wv9XduLyNcwRkJ

Penyebab Autism

Penyebab Autism
Penyebab Autism
Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya 

Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
Banyak teori tentang sebab-sebab terjadinya autism. Teori itu dimulai dengan anggapan bahwa bayi bayi autism disebabkan oleh faktor ketidakpedulian orangtua saat mereka mengandung sehingga menyebabkan kerusakan metabolik. Namun, ternyata, banyak pendapat yang kemudian mendukung. Sebagai buktinya, penelitian terhadap anak anak kembar menunjukan adanya hal yang sama terhadap sebab-sebab kerusakan yang menyebabkan kelainan. Disamping itu, penelitian terhadap orang tua autistik tidak menunjukkan gejala yang dapat membuktikan adanya faktor keturunan yang menjadi sebab anak-anak itu menjadi autistik.

Apa yang tampak dari hasil penelitian terhadap anak-anak autistik tersebut adalah adanya kerusakan pada otak (brain damage). Hal ini terjadi akibat prematur, kelahiran yang belum pada waktunya, perasaan takut sang ibu untuk hamil, disamping adanya infeksi terhadap sistem syaraf pusat jaringan otak. Semua itu adalah gejala gejala yang sering terjadi terhadap mereka yang menyandang autism. Hal ini berupa adanya penyakit yang diidap oleh ibu mereka, misalnya PKU (Phnylketanuria)  dan penyimpangan terhadap kromosom (Fragile-X syndrom), seperti apa yang didiagnosa oleh Blomquist, B dan Edvinson tahun 1985. Sedangkan Rutter & Schopler tahun 1985 melaporkan pula bahwa terjadinya autism itu karena adanya komplikasi saat prenatal, yaitu pada waktu atau ketika si ibu mengidap penyakit rubella, TBC tulang, dan atau Fragile X Syndrome.

Dapat dimungkinkan bahwa ada hubungan yang erat antara kerusakan pada metabolik dan kromosomal dengan terjadinya autistik. Sehingga demikian dapat dipastikan bahwa permasalahan yang timbul pada mereka yang tergolong dalam tunagrahita dan penyandang cerebral palsy (dimungkinkan) mendapatkan autism melalui kerusakan pada daerah sekitar syaraf di otaknya.
Semenjak didiagnosis dalam pengobatan dan pencegahan autism dengan mereka yang mempunyai kelainan, banyak terjadi kesalahpahaman dalam membedakan antara Autism dengan Mental Retardation. Kesalahpahaman itu terjadi pada saat melihat penyimpangan kejiwaan yang dipunyai sejak kecil, atau kerusakan syaraf dan kerusakan pada sistem syarafnya.


Satu hal yang perlu diingat sehubungan dengan tes IQ pada anak autism mereka tidak semudah seperti apa yang diharapkan pada saat menyelesaikan tes dibandingkan dengan mereka yang punya kelainan mental atau tunagrahita.