Strategi Pelatihan Deteksi dan Diskriminasi Bunyi Irama untuk Tunarungu

Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
Langkah-langkah pelatihan deteksi bunyi untuk anak satuan pendidikan
TKLB:
Anak duduk di panggung getar.
Guru memperdengarkan bunyi musik melalui tape recorder.
Anak merasa-rasakan getaran bunyi, mendengarkan bunyi musik yang
diperdengarkan melalui tape recorder.
Guru membuat simbol ada bunyi, kemudian mengujarkan kata “ada bunyi”,
anak menirukan.
Guru membuat simbol tidak ada bunyi, kemudian mengujarkan kata “tidak
ada bunyi”, anak menirukan.
Anak duduk di lantai.
Guru memperdengarkan bunyi musik.
Anak merespon dengan menunjuk simbol ada bunyi atau tidak ada bunyi.
Guru mengadakan evaluasi pelatihan deteksi bunyi.
Langkah-langkah pelatihan deteksi bunyi untuk anak satuan pendidikan
SDLB:
Anak berdiri atau duduk berjajar di lantai
Guru memperdengarkan bunyi drum/kaleng sambil melihat respon anak; anak
mendengarkan.
Guru mengatakan “ada bunyi” anak menirukan
Guru pura-pura memukul drum/kaleng , sambil melihat respon anak; anak
mendengarkan
Guru mengatakan “tidak ada bunyi”; menirukan
Anak diminta membelakangi guru dan/atau sumber bunyi dan merespon bunyi
diperdengarkan guru.
Guru mengadakan evaluasi pelatihan deteksi bunyi.
Diskriminasi bunyi
Pelatihan diskriminasi bunyi terdiri dari panjang-pendek,
tinggi-rendah, cepat-lambat, dan keras-lemah.
Langkah-langkah pelatihan diskriminasi bunyi panjang-pendek satuan
pendidikan TKLB:
Anak duduk dipanggung getar.
Guru memperdengarkan bunyi musik melalui tape recorder.
Anak merasa-rasakan getaran bunyi, mendengarkan bunyi musik yang
diperdengarkan melalui tape recorder.
Guru membuat simbol bunyi panjang, kemudian mengujarkan kata “bunyi
panjang”, anak menirukan.
Guru membuat simbol bunyi pendek, kemudian mengujarkan kata “bunyi
pendek”; anak menirukan.
Anak duduk di lantai
Guru memperdengarkan bunyi musik panjang atau pendek
Anak merespon dengan menunjuk simbol bunyi panjang atau pendek
Anak merespon dengan menunjuk simbol bunyi panjang atau pendek
Guru mengadakan evaluasi pelatihan diskriminasi bunyi panjang-pendek.
Langkah-langkah pelatihan diskriminasi panjang-pendek satuan pendidikan
SDLB:
Anak berdiri berjajar
Guru memperdengarkan bunyi kaleng/ drum/kentongan/ organ secara
beruntun dengan tempo panjang; anak merespon dengan merentangkan kedua tangan
Guru memperdengarkan lagi bunyi kaleng/drum/organ dengan tempo pendek;
anak merespon dengan meletakan kedua tangannya di pinggang
Guru mengemas pelatihan diskriminasi bunyi panjang-pendek dalam
permainan; misalnya mendengar bunyi panjang, anak bergandengan tangan, bila
pendek anak mengaitkan lengan.
Guru mengemas pelatihan diskriminasi bunyi panjang-pendek dalam bentuk
kelompok untuk berkompetisi.
Post a Comment