
Belajar bahasa inggris sulit,
kenapa?
Pertama,
bahasa inggris bukanlah bahasa nasional kita. Sedangkan dalam berbahasa itu
perlu habituasi atau pembiasaan yang terus di ulang, maka tidak heran beberapa
sekolah menerapkan sistem bilingual untuk membiasakan siswa berbahasa inggris
dan mampu menghadapi tantangan dalam berbagai even internasional.
Kedua,
bahasa inggris merupakan bahasa phonetic. Apa itu Phonetic? Phonetic merupakan
sistem ejaan huruf yang mempunyai perbedaan antara yang ditulis dengan bunyi
yang dikeluarkan. Sebagai contoh jika dalam bahasa indonesia "i"
tetap dibaca "i" maka lain hal dalam bahasa inggris yang keluar malah
bunyi "ai" dan sebagainya. Bahasa phonetic didunia itu hanya sedikit,
dan bahasa non-phonetic itu jauh lebih banyak sebut saja seperti bahasa
indonesia, bahasa arab, dan sebagian bahasa bahasa di negara-negara Asia dan
Afrika hingga Amerika. Maka sangat wajar jika bahasa inggris sulit bagi kita
orang Indonesia.
Ketiga,
bahasa inggris menggunakan sistem waktu dalam membuat rangkaian kalimat. Pasti
yang ini kalian semua sudah mengetahuinya. Ya betul sekali, kita sering
menyebutnya dengan materi Tenses. Nah, yang lebih membuat kita greget adalah
tenses ini jumlahnya ada 16 tenses.
Keempat,
dalam bahasa inggris kita akan dihadapkan dengan berbagai logat atau yang
sering kita sebut dengan aksen. Ada puluhan aksen dalam bahasa inggris tapi
yang paling kentara dan yang paling terkenal adalah aksen british dan
aksen amerika.
Kelima, bahasa gaul dalam berbahasa inggris. Di Amerika bahasa gaul
disebut juga dengan American Slang. Mungkin penyebutan bahasa gaul dibeberapa
negara berbeda.
Keenam,
Linking dan Reduction. Penggabungan kata kata dalam berbahasa inggris. Nah yang
ini biasanya sering kita rasakan ketika kita mencoba mengobrol atau
mendengarkan bule/ native-speaker lagi ngomong. Kita sulit untuk
menerjemahkannya padahal kita sudah merasa mahir dengan bahasa inggris tapi
kenapa kita masih bingung "apa yang bule itu omongin?" penjelasannya
adalah karena bule tersebut menggabungkan kata satu dengan kata yang lain
seperti menjadi satu kata. Sebagai contoh "Don't You" yang keluar
dari mulut bule tersebut malah lebih terdengar seperti "Doncha". atau
"What are you doing?" yang keluar malah "Watcha doin'?"
Ketujuh,
karena kita tidak mau mencobanya dan menyerah begitu saja atau menganggap
enteng buat apa belajar bahasa inggris toh kita di Indonesia atau mungkin malah
nuduh "dasar jiwa yang tak punya rasa nasionalisme" dan masih banyak
yang lainnya.