
Kebudayaan dan Hukum Adat Suku Sunda
1.
Teori
Adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal dan turun-temurun
dari generasi satu ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya
dengan pola perilaku masyarakat. Pada umumnya menyangkut tentang unjuk rasa
seni budaya masyarakat, seperti acara-acara keramaian anak negeri, seperti
pertunjukan randai, saluang, rabab, tari-tarian dan aneka kesenian yang
dihubungkan dengan upacara perhelatan perkawinan, pengangkatan penghulu maupun
untuk menghormati kedatangan tamu agung.
Adat istiadat semacam ini sangat tergantung pada situasi sosial ekonomi masyarakat. Bila
sedang panen baik biasanya megah meriah, begitu pula bila keadaan sebaliknya.
Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma,
kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah.
Suku bangsa yang ada di indonesia terdapat di provinsi ini. 65%
penduduk jawa barat adalah suku sunda yang merupakan penduduk asli provinsi
ini. Suku lainnya adalah suku jawa yang banyak dijumpai di daerah bagian utara
jawa barat.
Kebudayaan sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi
sumber kekayaan bagi bangsa indonesia yang dalam perkembangannya perlu
dilestarikan. Maka dari itu saya akan mendeskripsikan kebudayaan tersebut.
Adat istiadat timbul dari suatu kebiasaan yang dilakukan secara
terus-menerus dalam waktu yang lama. Sehingga kemudian kebiasaan tersebut
ditetapkan menjadi suatu adat istiadat. Adat istiadat bisa menjadi norma,
sehingga bisa menjadi tatanan atau aturan-aturan yang tertulis maupun tidak
tertulis yang mengikat meski tidak sekuat hukum. Namun sangsinya adalah
dikucilkan dari masyarakat tersebut.
Dalam hal ini saya ingin mengamati bahwa dalam kehidupan di
keluarga saya lebih mendominasi adat sunda yaitu dari keluarga ayah dan ibu
saya. Contohnya pernikahan kakak saya seperti :
a.
Upacara
sebelum akad nikah
Pada upacara
ini biasanya dilaksanakan adat :
1)Neundeun
omong: yaitu kunjungan orang tua jejaka kepada orang tua si gadis untuk
bersilaturahmi dan menyimpan pesan bahwa kelak anak gadisnya akan dilamar.
2) Ngalamar:
nanyaan atau nyeureuhan yaitu kunjungan orang tua jejaka untuk meminang/melamar
si gadis, dalam kunjungan tersebut dibahas pula mengenai rencana waktu
penikahannya. Sebagai acara penutup dalam ngalamar ini si pelamar memberikan
uang sekedarnya kepada orang tua si gadis sebagai panyangcang atau pengikat,
kadang-kadang dilengkapi pula dengan sirih pinang selengkapnya disertai kue-kue
& buah-buahan. Mulai saat itu si gadis telah terikat dan disebut orang
bertunangan.
3) Seserahan:
yaitu menyerahkan si jejaka calon pengantin pria kepada calon mertuanya untuk
dikawinkan kepada si gadis. Pada acara ini biasa dihadiri oleh para kerabat
terdekat, di samping menyerahkan calon pengantin pria juga barang-barang berupa
uang, pakaian, perhiasan, kosmetik dan perlengkapan wanita, dalam hal ini
tergantung pula pada kemampuan pihak calon pengantin pria. Upacara ini
dilakukan 1 atau 2 hari sebelum hari perkawinan atau adapula yang melaksanakan
pada hari perkawinan sebelum akad nikah dimulai.
4)
Ngeuyeuk
seureuh: artinya mengerjakan dan mengatur sirih serta mengait-ngaitkannya.
Upacara ini dilakukan sehari sebelum hari perkawinan, yang menghadiri upacara
ini adalah kedua calon pengantin, orang tua calon pengantin dan para undangan
yang telah dewasa. Upacara dipimpin oleh seorang pengetua, benda perlengkapan
untuk upacara ini seperti sirih beranting, setandan buah pinang, mayang pinang,
tembakau, kasang jinem/kain, elekan, dll semuanya mengandung makna/perlambang
dalam kehidupan berumah tangga. Upacara ngeuyeuk seureuh dimaksudkan untuk
menasihati kedua calon mempelai tentang pandangan hidup dan cara menjalankan
kehidupan berumah tangga berdasarkan etika dan agama, agar bahagia dan selamat.
Upacara pokok dalam adat perkawinan adalah ijab kabul atau akad nikah .
b.
Upacara
adat akad nikah
Upacara perkawinan dapat dilaksanakan apabila telah memenuhi
ketentuan-ketentuan yang telah digariskan dalam agama islam dan adat. Ketentuan
tersebut adalah: adanya keinginan dari kedua calon mempelai tanpa paksaan,
harus ada wali nikah yaitu ayah calon mempelai perempuan atau wakilnya yang
sah, ada ijab kabul, ada saksi dan ada mas kawin. Yang memimpin pelaksanaan
akad nikah adalah seorang penghulu atau naib, yaitu pejabat kua.
Upacara akad nikah biasa dilaksanakan di mesjid atau di rumah
mempelai wanita. Adapun pelaksanaannya adalah kedua mempelai duduk bersanding
diapit oleh orang tua kedua mempelai, mereka duduk berhadapan dengan penghulu
yang di kanan kirinya didampingi oleh 2 orang saksi dan para undangan duduk
berkeliling. Yang mengawinkan harus wali dari mempelai perempuan atau
mewakilkan kepada penghulu. Kalimat menikahkan dari penghulu disebut ijab,
sedang sambutan dari mempelai pria disebut qobul (kabul). Setelah dilakukan
ijab-qobul dengan baik selanjutnya mempelai pria membacakan talek, yang
bermakna ‘janji’ dan menandatangani surat nikah. Upacara diakhiri dengan
penyerahan mas kawin dari mempelai pria kepada mempelai wanita.
c.
Upacara
adat sesudah akad nikah
Munjungan / sungkeman: yaitu kedua mempelai
sungkem kepada kedua orang tua mempelai untuk meminta doa restu.
upacara sawer (nyawer): perlengkapan yang
diperlukan adalah sebuah bokor yang berisi beras kuning, uang kecil (receh)/logam,
bunga, dua buah tektek (lipatan sirih yang berisi ramuan untuk menyirih), dan
permen. Pada pelaksanaannya kedua mempelai duduk di halaman rumah di bawah
cucuran atap (panyaweran), upacara dipimpin oleh juru sawer. Juru sawer
menaburkan isi bokor tadi kepada kedua pengantin dan para undangan sebagai
selingan dari syair yang dinyanyikan olehnya sendiri. Adapun makna dari upacara
nyawer tersurat dalam syair yang ditembangkan juru sawer, intinya adalah
memberikan nasehat kepada kedua mempelai agar saling mengasihani, dan
mendo’akan agar kedua mempelai mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam
membina rumah tangganya, hidup rukun sampai diakhir hayatnya.
upacara nincak endog: setelah upacara
nyawer kedua mempelai mendekati tangga rumah, di sana telah tersedia
perlengkapan seperti sebuah ajug/lilin, seikat harupat (sagar enau) berisikan 7
batang, sebuah tunjangan atau barera (alat tenun tradisional) yang diikat kain
tenun poleng, sebuah elekan, sebutir telur ayam mentah, sebuah kendi berisi
air, dan batu pipisan, semua perlengkapan ini mempunyai perlambang. Dalam
pelaksanaannya lilin dinyalakan, mempelai wanita membakar ujung harupat
selanjutnya dibuang, lalu mempelai pria menginjak telur, setelah itu kakinya
ditaruh di atas batu pipisan untuk dibasuh air kendi oleh mempelai wanita dan
kendinya langsung dihempaskan ke tanah hingga hancur. Makna dari upacara ini
adalah menggambarkan pengabdian seorang istri kepada suaminya.
upacara buka pintu: upacara ini
dilaksanakan setelah upacara nincak endog, mempelai wanita masuk ke dalam rumah
sedangkan mempelai pria menunggu di luar, hal ini menunjukan bahwa mempelai
wanita belum mau membukakan pintu sebelum mempelai pria kedengaran mengucapkan
sahadat. Maksud upacara ini untuk meyakinkan kebenarannya beragama islam.
Setelah membacakan sahadat pintu dibuka dan mempelai pria dipersilakan masuk.
Tanya jawab antara keduanya dilakukan dengan nyanyian (tembang) yang dilakukan
oleh juru tembang.
upacara huap lingkung: kedua mempelai duduk
bersanding, yang wanita di sebelah kiri pria, di depan mempelai telah tersedia
adep-adep yaitu nasi kuning dan bakakak ayam (panggang ayam yang bagian dadanya
dibelah dua). Mula-mula bakakak ayam dipegang kedua mempelai lalu saling tarik
menarik hingga menjadi dua. Siapa yang mendapatkan bagian terbesar dialah yang
akan memperoleh rejeki besar diantara keduanya. Setelah itu kedua mempelai huap
lingkung , saling menyuapi. Upacara ini dimaksudkan agar kedua mempelai harus
saling member tanpa batas dengan tulus dan ikhlas sepenuh hati. Setelah upacara
huap lingkung kedua mempelai dipersilakan duduk di pelaminan diapit oleh kedua
orang tua mempelai untuk menerima ucapan selamat dari para tamu undangan.
Sifat Umum Masyarakat Suku Sunda
Jawa barat, sebagai salah satu daerah dengan tingkat perekomomian
tertinggi di Indonesia, Jawa Barat dengan berbagai kotanya bahwa keturunannya
memiliki ciri unik yang mungkin tidak akan ditemukan disuku lain. Ciri orang
Sunda:
1.
Memiliki
wajah Putih dan memiliki tekstur wajah yang mirip.
Bisa dilihat dari dua artis Sunda yang dari wajah putih mereka
terlihat ada tekstur yang mirip satu sama lain. Syahrini yang kelahiran Bogor 1
Agustus 1982 dan Syahrul Gunawan kelahiran Bogor 23 Mei 1976 ini adalah asli
orang Sunda yaitu Kota Bogor yang kedua orang tuanya adalah asli Sunda.
Tak heran Daerah Sunda terkenal sekali dengan "Kembang
Desa", baik pria atau wanitanya terkenal pesona wajahnya yang menarik. Itu
pun yang menyebabkan para penjajah Belanda dulu menjadikan wanita pribumi sunda
menjadi Istri.
2. Mengganti
huruf F jadi P
Ini mungkin bisa dibilang sudah jadi kebiasaan, karena banyak
banget biasanya orang sunda yang biasa menukar Huruf F menjadi P, sebenernya
bukan sengaja sih. Itu udah jadi kebiasaan aja kalau lagi ngomong. Contoh nih,
ngomong Transfer jadi Transper. memang orang Sunda suka lucu kalau udah merubah
kata-kata.
3.
"Teh", dan "Mah"
Yang ketiga ciri orang Sunda adalah tidak bisa lepas dari kata-kata
imbuhan "Mah" dan "Teh". Malah saking terkenalnya, imbuhan
ini pernah jadi Iklan salah satu Susu Sapi di televisi. Percakapannya seperti,
"Itu apa?" "Ini teh susu", "Ini mah susu",
sampai-sampai dikira dia minum susu yang pake teh.
4. Lemah Lembut
Berbicara dan Gemulai
Kelembutan, ketimuran dan
gemulai adalah ciri keempat dari orang sunda. Orang Sunda itu terkenal dengan
keramahan ketika menyapa dan bergaul dengan orang disekitarnya. Selalu
mengedepankan senyum, sapaan yang khas yaitu "Neng" untuk wanita dan
"A" untuk Pria. Orang sunda akan baik kepada orang yang baik, dan
akan baik juga kepada orang yang jahat, tetep senyum, walaupun nanti dibelakang
dia sebenarnya tidak suka.
Tapi hati-hati kalau orang Sunda sudah marah. Keluar semua bahasa
kasar khas Sunda yang sangat sangat cepat cara bicaranya, jauh terbalik sama
aslinya. contohnya yang lembut: "Neng atos emam? hayu atuh geura emam bisi
geuring" dan ini yang kasarnya:
"Ari sia buru atuh jajablog kaditu, ehh ari maneh teh teu sien paeh lain?
dikarunyaan teh. Sama arti tapi beda yang halus dan yang kasar. Kalau dalam
bahasa Indonesia artinya : "Kamu udah makan (wanita)?, ayo cepet makan
nanti takut sakit.
5.
Sunda
Punya Kosa Kata Paling Banyak untuk berbagai tingkatan
Orang Sunda patut berbangga, karena Bahasa Sunda dan Aksara Sunda
menjadi satu satunya bahasa daerah Indonesia yang pertama bisa diaplikasikan di
Komputer kalian dengan lisensi UNICODE (Lisensi Bahasa Komputer Internasional).
Kini kalau kalian mau menerjemahkan Bahasa Sunda ke Aksara Sunda atau sebaliknya,
tinggal pake aplikasinya.
Tapi diluar dari Bahasa Sunda dan Aksaranya, bahasa Sunda kaya akan
pembendaharaan kata, contoh kalau "Makan" dibahasa Indonesia aja kalau
dibahasa Sunda banyak, yaitu:
"Emam" = untuk orang tua/anak kecil sopan,
"Tuang" = untuk sebaya sopan, atau lebih tua sedikit,
"Dahar"= untuk teman sebaya sedikit kasar,
"Nyatu"= bahasa kasar,
"Jajablok"= bahasa sangat kasar.
Dan masih banyak lagi, jadi kalau kalian mau belajar bahasa sunda
harus hati-hati, jangan cuma asal denger terus diucapin, kalian harus tau
kata-kata itu diucapkan untuk siapa dan sopan atau kasar.
6. Jarang Orang
Sunda Yang Merantau
Salah satu ciri orang sunda itu, "Jarang Merantau".
mungkin kalian bisa hitung orang sunda yang merantau didaerah lain di Indonesia
atau diluar negeri, Ada tapi sedikit. Tidak seperti suku lain yang banyak
merantau kedaerah lain. Mau tau Alesannya?
Orang sunda jarang merantau keluar jawa Barat, karena Pusat Kotanya
kan diJawa Barat, jadi ngapain keluar jawa Barat, Jakarta juga cuma beberapa
kilometer bisa ditempuh, pendidikan, hiburan, pantai, mall, pegunungan,
persawahan, perkantoran, pertokoan, grosir, kampung, kebudayaan, keagamaan, dan
semua hal yang dibutuhkan ada di Jawa Barat atau sekitarnya, sehingga banyak
orang Jawa Barat yang enggan Pergi keluar Jawa Barat, karena semua peluangnya
ada disini. Jadi kalian enggak akan nemu orang Sunda di Papua, kecuali Ibu kota
Negara pindah kesana.
Selain itu kebanyakan orang tua dari orang Sunda juga tidak banyak
yang menganjurkan anaknya untuk pergi keluar Jawa Barat. mereka terlalu sayang
kepada anaknya, sehingga jarang dari orang tua yang memberi restu kepada
anaknya untuk pergi keluar pulau untuk merantau. Tapi ada juga loh orang sunda
yang berhasil diluar Jawa, tapi minoritas.
7. Sunda is
Kuliner
Ciri orang sunda yang ke tujuh, yaitu Kuliner. Orang Sunda terkenal
dengan segala macam kuliner yang “Top Markotop”. Sajiannya dengan ciri Khas
alami dan yang pastinya jangan dilupakan yaitu "Sambel", wah kalau
orang sunda makan ga ada sambel atau pedes aja sedikit, kayaknya ga akan jadi
makan walaupun seenak apapun. Walaupun cuma berbekal Cabe Rawit kecil itu harus
ada jadi sajian makanan.
Beberapa makanan khas sunda yang harus ada adalah, Nasi Panas,
Empal Daging, Sambel Goreng Terasi, Pete, Kangkung, Ikan Asin, Ayam Bakar,
Tempe Tahu, Lalapan, Ikan gurame goreng, Sayurnya Sayus Asem, Sambel Kecap, dan
yang terakhir adalah Teh Hangat.
8. Sholat Itu
Nomer Satu!
Buat orang Sunda, yang penting Ibadah! Kalau buat agama Islam
Sholatlah nomer satu. Biar Kaya/Miskin, Tua/Muda, Lagi ketemu Presiden atay
ketemu pemulung, yang penting SHolat jangan lupa. Inilah yang selalu ditekankan
atau dipesankan kepada orang tua Sunda kepada anak-anaknya, tapi pelaksanaannya
kan itu tergantung pribadi masing-masing, ada yang nurut ada yang enggak hehe.
Tapi yang terpenting Sholat itu dimanapun harus tetep dikerjakan, mau di
pinggir danau sekalipun. maka dari itu slogan kota-kota di Jawa Barat semua
bernuansakan Islam, seperti: Bogor Beriman, Cianjur Gerbang Marhamah, Bandung
Bermartabat, Kuningan, dll.
Hal ini dilakukan karena Sunda sangat menjaga tradisi leluhur Islam
yang menjadi kebiasaan, seperti Maulud Nabi Muhammad SAW.
9. Susah Nabung
Ciri orang Sunda selanjutnya adalah "Susah Nabung",
mungkin ini tidak berlaku bagi sebagian orang Sunda, tapi realita Susah nabung
ini terbukti loh.. Ketika orang Sunda punya banyak uang, biasanya mereka
langsung "Babandaan" artinya membeli barang. Entah barang keperluan
sehari-hari, atau keperluan sekunder dan tersier. Artinya uang itu akan cepat
mengalir alias langsung dipakai, jarang dari orang Sunda ketika mendapatkan
uang langsung di Tabung tanpa dibelanjakan sepeserpun.
Ini pun berpengaruh pada gaya orang Sunda yang sangat Gengsi dengan
penampilan, jadi orang Sunda itu Gengsinya gede. Orang sunda juga sangat peduli
dengan sesama, sehingga kalau punya uang dia akan bagi-bagi ke sanak saudara
atau lingkungannya.
10. Orang Sunda
Senang Bekerja di Kantoran.
Orang Sunda lebih senang kerja Kantoran dari pada kerja diluar
Kantor, Artinya apa? Orang Sunda lebih senang pekerjaan yang nyaman tanpa beban
dan enggak ribet. Jadi jarang orang Sunda yang jadi pengusaha, banyaknya jadi
Pekerja. Sebenernya kembali lagi ke Gengsi, orang Sunda punya gengsi besar
antar orang Sunda, Sekolah, Pekerjaan, Rumah dan Kendaraan jadi hal yang
memiliki Gengsi tinggi. Makanya jarang kan menemukan orang Sunda yang jualan
Baso, Punya Foto Copy-an, Punya Warung Makan dll. Sebenarnya ada tetapi jarang.