x9iXyGPMXQeKKlpX8lac8UjwJ5Wv9XduLyNcwRkJ

Mengapa Wali Songo Membenci Syekh Siti Jenar?

Mengapa Wali Songo membenci Syekh Siti Jenar?
Yang saya tahu Syekh Siti Jenar/Syeh Lemah Abang mengenai jalur nasabnya para ahli berbeda pendapat. pada awalnya adalah bagian dari walisongo. Oleh dewan walisongo, Syekh Siti Jenar diserahi tugas untuk mengajar sasahidan, yaitu belajar syahadat dan tauhid. Tetapi belakangan ajaran Syekh Siti jenar lebih mengarah ke ilmu hakikat yang kemudian mengabaikan syari’at sehingga walisongo menilai hal itu bukan konsumsi orang yang awam dengan ajaran islam.
Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya 

Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
Menurut ulama pada masa itu yang memahami inti ajaran siti jenar bahwa manusia di dunia ini tidak harus memenuhi rukun islam yang lima, yaitu: syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji. baginya, syariah itu baru berlaku sesudah manusia menjalani kehidupan paska kematian. syekh siti jenar juga berpendapat bahwa ALLAH itu ada dalam dirinya, yaitu di dalam budi, mirip dengan konsep Al-Hallaj (tokoh sufi islam yang dihukum mati pada awal sejarah perkembangan islam sekitar abad ke-9 masehi) tentang hulul yang berkaitan dengan kesamaan sifat manusia dan tuhan.


Menurut ijma’ Ulama diantaranya Wali Songo bahwa pemahaman ketauhidan harus dilewati melalui 4 tahapan ; Bukan berarti bahwa setelah memasuki tahapan-tahapan tersebut maka tahapan dibawahnya ditiadakan. Para ulama mengkhawatirkan adanya kesalahpahaman dalam menerima ajaran yang disampaikan oleh syekh siti jenar kepada masyarakat awam dimana pada masa itu ajaran islam yang harus disampaikan adalah pada tingkatan 'syariat'. sedangkan ajaran siti jenar sudah memasuki tahap 'hakekat' dan bahkan 'ma'rifat'kepada allah (kecintaan dan pengetahuan yang mendalam kepada allah). karena “pembangkangan tasawuf”-nya, Syekh Siti Jenar dianggap menyimpang dari ajaran Islam oleh Wali Songo ini. Kemudian, ditunjukkan bagaimana Siti Jenar menerapkan ajarannya itu dan akhirnya tidak bisa tidak bertemu dengan kekuatan ulama paling dominan, yakni Wali Songo. Sudah jelas bahwa pada saat itu, Kehadiran Siti Jenar dengan ajarannya yang jauh berbeda dari Ijma’ Ulama dan yang digariskan Wali Songo menjadi ganjalan besar, baik untuk penyebarluasan Islam maupun pemahaman Islam itu sendiri.

Wallahu A’lam.