Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
Prof. Dr. Jeffrey Lang, adalah seorang associate professor Matematika di University of Kansas, salah satu universitas terbesar di Amerika Serikat. Dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga Katolik, Lang muda menghabiskan masa mudanya di sekolah Katolik, yang membuatnya memiliki banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang hakikat Tuhan.
Pada saat ia berusia 18 tahun, Lang telah menjadi seorang ateis. “Jika ada Tuhan, dan Dia penuh belas kasihan, lalu mengapa ada penderitaan di Bumi ini? Mengapa Dia tidak hanya membawa kita ke surga? Mengapa membuat semua orang ini menderita?” Itulah salah satu pertanyaan yang muncul di benaknya pada waktu itu.
Lang mengejar karir di bidang matematika. Dia menerima gelar master dan doktoral dari Purdue University. Lang mengatakan bahwa dia selalu terpesona oleh matematika. “Matematika itu logis, menggunakan fakta dan angka untuk menemukan jawaban konkret, ” kata Lang. "Begitulah cara pikiranku bekerja, dan itu membuatku frustrasi ketika aku berurusan dengan hal-hal yang tidak bisa dijawab dengan konkret." Memiliki pikiran yang menerima gagasan berdasarkan prestasi faktual membuatnya mempercayai sebuah agama menjadi sulit karena kebanyakan agama membutuhkan penerimaan dengan keyakinan, bukan dengan logika.
Sebagai seorang dosen muda matematika di San Francisco University, Dr. Lang akhirnya menemukan jawaban atas segala pertanyaannya itu. Ia dikenalkan dengan Islam dan kebetulan bertemu dengan Mahmoud Qandeel, seorang mahasiswa asal Arab Saudi yang begitu menarik perhatiannya. Perkenalannya dengan Qandeel, secara tidak langsung telah membuka mata hati Dr. Lang. Qandeel pun memberi salinan Al-Quran dengan beberapa buku tentang Islam kepadanya.
Dr. Lang membaca Al-Qur’an sendiri di sebuah ruangan tempat mahasiswa shalat di kampus. Dia mengakui dirinya telah ditaklukkan oleh Al-Qur’an. Katanya, "Pelukis dapat membuat mata dalam lukisan tampak mengikuti setiap gerak-gerik Anda dari satu tempat ke tempat lain, tetapi penulis mana yang dapat menulis sebuah tulisan yang dapat menebak setiap perubahan (pikiran) yang terjadi pada Anda? ... Setiap malam saya merumuskan pertanyaan dan sanggahan dan entah bagaimana caranya saya bisa menemukan jawabannya (dalam al-Qur’an). hari berikutnya, tampaknya Sang Penulis sedang membaca pikiran saya dan menulis di baris yang tepat pada waktunya untuk saya baca berikutnya.... ”
Sudah bisa ditebak, Dr. Lang pun berserah diri dan mengucapkan dua kalimat syahadat, dan menjadikan Islam sebagai perjalanan terakhirnya mencari Tuhan. Dr. Lang melakukan shalat lima waktu setiap hari secara teratur dan menemukan banyak kepuasan rohani dalam ibadahnya. Dia mengakui shalat Subuh sebagai salah satu ibadah paling indah dan menyentuh dalam Islam.
Semoga beliau diteguhkan hatinya dalam Islam, dan memberikan kemaslahatan untuk umat manusia dalam cahaya Islam. Amiin.