Mengapa Ujung Pandang berganti menjadi Makassar?
Banyak yang
mengira bahwa kota Makassar awalnya bernama Ujung Pandang. Padahal yang
sebenarnya terjadi ialah kota ini dikembalikan ke nama aslinya. Jadi, Makassar
-Ujung Pandang- Makassar.
Alasan
pengembaliannya ialah sejak bergantinya nama Makassar menjadi Ujung Pandang,
banyak elemen masyarakat yang tidak setuju dan terus gencar melakukan petisi.
Mereka berasal dari kalangan budayawan, seniman, sejarawan, pemerhati hukum dan
pebisnis. Polemik ini terus mengalir hingga melahirkan beberapa seminar,
lokakarya, diskusi panel dan beberapa bentuk aksi protes lainnya. Nama Makassar
sendiri berasal dari sebuah kata dalam bahasa Makassar yaitu mangkasarak yang
berarti menampakkan diri atau yang bersifat terbuka (jadi inget yah guys bukan
karena dialek orang Makassar yang kedengaran sedikit keras dan ‘kasar' padahal
sebenarnya tidak bermaksud demikian).
Nama Makassar
juga merupakan nama sebuah suku, selain suku Bugis yang sejak awal mendominasi
daerah ini. Jadi menurutku, dari segi makna, sejarah, juga nama yang sudah
mendarah daging dalam masyarakat apalagi sejak zaman perjuangan melawan
Belanda, nama Makassar ini berusaha dipertahankan. Usaha pengembalian nama ini
berujung manis pada tanggal 13 Oktober 1999, berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 86 tahun 1999. Dan pada tanggal 9 November 2000. Bertepatan dengan hari
jadi yang ke-393, berdasarkan Perda No.1 Tahun 2000, nama kota ini resmi
dikembalikan menjadi Kota Makassar. Kisah sejarah ini juga tidak lepas dari
perhatian mantan Presiden bapak BJ. Habibie.
Nama Ujung
Pandang sendiri, digunakan sejak tahun 1971–1999. Nama ini berasal dari sebuah
kampung dalam Makassar yang ditumbuhi rumpun-rumpun pandan sejauh mata
memandang. Alasan perubahannya ialah karena waktu itu terjadi pemekaran wilayah
kota yang mengadopsi sebagian wilayah dari tiga Kabupaten yaitu Kabupaten
Maros, Gowa, dan Pangkep. Dan sebagai kompensasinya, nama Makassar diubah
menjadi Ujung Pandang.