Tionghoa Malaysia dan Indonesia
By
Ginanjar Shidiq
- Orang
Tionghoa Malaysia lebih tersambung dengan tradisi nenek moyang mereka. Misal,
lebih banyak orang Tionghoa Malaysia yang lebih mengenal makna simbol-simbol
dari makanan mereka daripada orang Tionghoa Indonesia. Selain itu, teknik
memasaknya pun lebih rumit dan ramuan yang lebih kaya.
Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
- Orang
Tionghoa Malaysia lebih “liberal”, dalam arti lebih menerima seks bebas dan
LGBT.
- Orang
Tionghoa Malaysia lebih memiliki faktor sentimental kepada negeri Tiongkok,
sedangkan kebanyakan orang Tionghoa Indonesia, terutama yang tinggal di Pulau
Jawa, lebih tidak memiliki perasaan sentimental kepada Tiongkok atau bahkan
tidak ada perasaan sama sekali.
- Orang
Tionghoa Malaysia kebanyakan menggunakan Bahasa Mandarin untuk berkomunikasi,
sedangkan orang Tionghoa Indonesia kebanyakan tidak mengerti bahasa Mandarin.
Kebanyakan orang Tionghoa Indonesia menggunakan bahasa dialek Tionghoa
(Hokkien, Ghek, Teochew, dll) atau bahasa Indonesia/Jawa, tergantung pada
tempat yang mereka tinggal/latar belakang mereka.
- Budaya
Tionghoa Malaysia lebih dekat ke Tionghoa Sumatra/Tionghoa Kalimantan daripada
ke budaya Tionghoa di daerah Indonesia lainnya.
- Orang
Tionghoa Malaysia masih membawa nama keluarga Tionghoa mereka, sedangkan orang
Tionghoa Indonesia kebanyakan memiliki nama keluarga Tionghoa yang dimodifikasi
menjadi nama Indonesia. Beberapa orang Tionghoa Indonesia pun tidak memiliki
nama keluarga dalam nama resmi mereka.
Ginanjar Shidiq
Seribu Catatan adalah Portal Informasi Pendidikan dan Media Solusi Bersama Keluarga