Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
Protestan
terkenal dengan semboyan reformasi, Sola Scriptura, yang artinya 'hanya kitab
suci (Alkitab)', artinya dasar kepercayaan harus bersumber dari Alkitab dan
tidak lainnya. Untuk Katolik, sebagai tambahan Alkitab, ada tradisi gereja
sebagai dasar kepercayaan.
Fakta
di lapangan sebenarnya lebih rumit.
Untuk
Katolik,
ini yang menyebabkan peribadatan mereka sangat tradisional dan terjaga. Ayat
Alkitab yang dibaca di Vatikan sama dengan di Jogja.
Untuk
Protestan,
ada beberapa kasus di mana semboyan Sola Scriptura hanya sekedar semboyan saja.
Oleh karena kebebasan menafsirkan ayat Alkitab, ada banyak aliran dalam
Protestan. Dari aliran-aliran ini ada yang agak berbahaya karena “perkataan”
pemimpin agama juga jadi sumber kebenaran, tentu saja tetap dengan semboyan
Sola Scriptura.
Pemimpin di
aliran Protestan ini anti-kritik jika diingatkan tentang Sola Scriptura.
Kata-kata pamungkas mereka adalah, “Jangan membantah pemimpin!”, atau “Tuhan
berkata pada saya bahwa…”. Jika kamu berada di gereja seperti ini, cepat-cepat
keluar. Ada tambahan kitab-kitab yang dinamakan
apokripa/deuterokanonika yang membuat Alkitab Katolik berbeda dengan Protestan.
Protestan menolak kitab-kitab ini karena Perjanjian Baru banyak mengutip dari
Perjanjian Lama, namun tidak satupun mengutip dari apokripa.
Protestan
menolak otoritas tunggal manusia. Tentu saja bertolak belakang dengan Katolik
yang menganggap paus-paus adalah penerus Petrus (yang dianggap paus pertama). Kenyataan di lapangan, ada kok Protestan
yang menolak sistem kepausan namun menganut sistem kerasulan. Biasanya sih,
ciri-cirinya sama dengan gereja yang saya di atas tadi saya anjurkan untuk
keluar dari sana.
Ekaristi/Perjamuan
Kudus.
Bagi
Protestan,
roti dan anggur dalam perjamuan Kudus hanyalah simbol yang mengingatkan umat
pada pengorbanan Yesus.
Bagi
Katolik,
roti dan anggur Ekaristi adalah benar-benar tubuh dan darah Kristus, tidak
hanya simbol. Segala bentuk tindakan tidak sopan terhadap roti dan anggur ini
adalah penistaan terhadap agama, bahkan lebih buruk dari itu.
Sekramen
Ada 7 sakramen
pada Katolik: Baptis, Ekaristi, Krisma, Pernikahan, Imamat, Pertobatan, dan
Penguatan bagi orang sakit.
Untuk Protestan
ada 3 (atau 2 tergantung sumber): Baptisan, Pernikahan, dan Perjamuan Kudus.
Mau seperti
apapun cara apologet Katolik yang menjelaskan bahwa Katolik tidak menyembah
Maria, tidak ada yang cukup meyakinkan saya. Mungkin pikiran saya saja yang
kurang begitu canggih untuk mengertinya.
Bagi Katolik,
status Maria berada di atas level manusia biasa. Bahkan ada doktrin bahwa Maria
tidak berdosa dan selalu perawan. Bagi Protestan, Maria memang dikagumi karena
ketaatannya, tapi tetap manusia berdosa. Maria juga punya anak selain Yesus,
saudara-saudara tiri Yesus, dari Yusuf (Joseph).
Hidup
Selibat.
Baik Katolik dan
Protestan memiliki orang-orang yang hidup tak kawin. Namun, ini adalah suatu
keharusan bagi pastor, biarawan dan biarawati Katolik.
Gender
pemimpin agama.
Sejauh
pengamatan saya, belum ada Pastor perempuan pada Katolik, sedangkan Pendeta
perempuan Protestan sudah banyak.
Saya kurang
yakin pada bagian ini, koreksi saya jika salah. Bagi Protestan, hanya anugerah
oleh iman saja tanpa tambahan hal lain untuk beroleh keselamatan. Ini juga yang
menjadi semboyan reformasi, Sola Fide, hanya iman, dan Sola Gratia, keselamatan
hanya karena anugerah (pemberian).
Bagi katolik,
Iman + perbuatan.