Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
Karakteristik
anak kesulitan membaca berkaitan dgn :
Kebiasaan Membaca
Memperlihatkan gerakan yg penuh keteganganà
mengernyitkan kening, gelisah, irama meninggi, atau menggigit bibir.
Perasaan tdk aman à
menolak utk membaca, menangis, atau mencoba melawan guru.
Pada saat membaca sering kehilangan jejakà
terjadi pengulangan, atau baris yg terlewat.
Meletakan kepala pada buku.
Memegang buku yg terlalu menyimpang dari kebiasaan anak pada umumnya. Jarak membaca kurang dari 37,5 cm.
Kekeliruan mengenal kata
Substitusi,
yaitu mengganti huruf/kata, seperti “Padi” dibaca “Dadi”, “itu buku kakak”
dibaca “itu buku bapak”. Insersi, yaitu menambah kata, seperti “Bapak pergi ke rumah paman” dibaca “bapak dan
ibu pergi ke rumah paman”. Omisi, yaitu menghilangkan kata ata huruf, seperti “bunga
mawar merah” dibaca “bunga merah”. Repetisi yaitu tertukar posisi, seperti “saya
pergi ke sekolah” dibaca “saya ke sekolah pergi”. Reversal, melakukan
penghentian, seperti “saya pergi ke sekolah” dibaca “(saya-pergi-ke-sekolah)”. Word
by word yaitu kata demi kata.
Pembalikan huruf,
Ubi à ibu air à
ari. Pembalikan
suku kata: bola à
balo. Mencerminkan
dialek : bandung à
mbandung . Salah
ucap :- makna beda . Ada
keraguan, berhenti
membaca kata dlm kalimat, karena tidak dapat mengucapkan kata tsb. Tersentak-sentak
à
irama membaca yg tersentak-sentak, krn berhadapan dgn kata yg tidak dikenal
ucapannya.
Kekeliruan pemahaman, yaitu keliruan dlm menjawab
pertanyaan. Tidak mampu
mengemukakan urutan cerita yg dibaca. Tidak
memahami tema utama cerita yg dibaca.
Gejala-gejala serbaneka, yaitu membaca dgn penuh ketegangan
dan nada tinggi. Membaca
dgn penekanan yg tidak tepat. Sulit mengeja dengan benar. Satu kata bisa berulangkali diucapkan dengan
bermacam ucapan.
Sulit mengeja kata atau suku kata yang bentuknya
serupa, misal: b-d, u-n, atau m-n.
Menurut
M. Monroe ada
8 tipe kesulitan membaca, yaitu kurang mengenal huruf. Bingung
urutan letak huruf contoh : "a‑na" dibaca
"a‑an". Menambah
suara yang tidak ada. Contoh : "saya"
dibaca "sayah". Menghilangkan huruf yang ada, contoh : "sudah"
dibaca"udah", " ekspor" dibaca "espor"
, dan sebagainya.
Mengganti kata,
contoh: "itu"
dibaca "ini".
Mengulang kata,
contoh : "Ali
pergi ke Jakarta" dibaca "Ali
A..A.. Ali pergi ke Jakarta". Menambahkan
kata yang tidak ada dalam bacaan,
contoh : "Ini rumah Didi" dibaca "Ini
rumah si Didi". Menghilangkan kata yang ada
dalam bacaan, contoh
: "Ini rumah si Mamat"
dibaca "Ini rumah Mamat".