Perbedaan Kelas Inklusif dan Kelas Tradisional
Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
Perbedaan
Kelas Inklusif dan Kelas Tradisional
Pada hal hubungan. Kelas tradisonal, terdapat hubungan dengan jarak tertentu
dengan peserta didik, contohnya guru sering memanggil siswa tanpa kontak mata. Kelas inklusif, ramah dan hangat,
contoh untuk anak tunarungu yaitu guru selalu berada didekatnya dengan wajah
terarah dan tersenyum, pendamping kelas (orangtua) memuji anak tunarungu dan
membantu anak lainnya.
Pada hal kemampuan. Kelas tradisional, guru dan peserta didik relatif
memiliki kemampuan yang sama. Kelas inklusif,
guru dan peserta didik dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda serta
orangtua sebagai pendamping.
Pada hal pengaturan tempat duduk. Kelas tradisional, pengaturan tempat duduk
yang sama disetiap kelas (semua anak duduk di meja berbaris dengan arah yang
sama). Kelas inklusif, pengaturan
tempat duduk yang bervariasi untuk semua seperti duduk berkelompok membuat
lingkaran dilantai atau duduk dibangku bersama-sama sehingga mereka dapat
melihat satu sama lain.
Pada hal materi belajar. Kelas tradisional, menggunakan buku teks, buku
latihan dan papan tulis. Kelas inklusif,
berbagai bahan yang bervariasi untuk semua mata pelajaran, contohnya
pembelajaran matematika disampaikan melalui kegiatan yang lebih menantang,
menarik dan menyenangkan melalui bermain peran menggunakan poster dan wayang untuk
bahasa.
Pada hal sumber. Kelas tradisional, guru membelajarkan anak tanpa menggunakan
sumber belajar lain. Kelas inklusif, guru
menyusun rencana harian dengan melinatkan anak, contohnya meminta anak untuk
membawa media belajar yang murah dan mudah didapat ke dalam kelas untuk dimanfaatkan
dalam mata pelajaran tertentu.
Pada hal evaluasi. Kelas tradisional, menggunakan evaluasi berupa ujian
tertulis terstsandarisasi. Kelas inklusif,
penilaian, observasi, portopolio yaitu karya anak dalam kurun waktu
tertentu dikumpulkan dan dinilai.
Perbedaan
inklusif dan eksklusif dalam hal perasaan anak.
Pada inklusif, anak merasa dihargai, bangga, senang, diperhatikan,
optimis, merasa berguna, percaya diri dan aktif. Pada eksklusif, anak merasa terkucil, marah, kecewa, tidak percaya diri,
harga diri rendah, frustasi, merasa tidak berguna, merasa dirinya direndahkan,
dan menjadikan diri menjadi seorang pesimis.