x9iXyGPMXQeKKlpX8lac8UjwJ5Wv9XduLyNcwRkJ

Prinsip-prinsip Pelatihan Irama untuk Tunarungu

Prinsip-prinsip Pelatihan Irama untuk Tunarungu
Prinsip-prinsip Pelatihan Irama untuk Tunarungu
Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya 

Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
Pelatihan irama harus dilaksanakan sedini mungkin dengan memberi rangsangan bunyi secara terus menerus dan teratur.
Pelatihan irama harus menggunakan alat bantu dengar secara terus menerus
Pelatihan irama harus memperhatikan prinsip umpan balik bahwa bunyi menimbulkan irama dan irama menimbulkan gerak.
Pelatihan irama harus menggunakan pendekatan multisensoris, meliputi perabaan (taktil) untuk menangkap getaran (vibrasi) bunyi. penglihatan (visual) untuk mengamati gejala-gejala yang ditimbulkan bunyi, misalnya jarum jam, volume dan gambar-gambar melambangkan sesuatu. Kinestetik untuk menghayati gerakan otot tubuh saat melakukan gerak berirama, misalnya bertepuk tangan, berjalan dan menggelengkan kepala.
Pelatihan irama harus dilaksanakan secara sistematis teratur, berkesinambungan dan terprogram
Pelatihan irama harus integral dengan pembelajaran bahasa dan pelatihan wicara.

Pendekatan pelatihan irama
Pendekatan multisensoris; anak menggunakan visual, auditoris, taktil kinestetis
Pendekatan unisensoris/eka indera; anak hanya menggunakan indera pendengaran
Pendekatan klasikal; anak latihan irama secara bersama
Pendekatan individual; anak latihan irama secara individu
Pendekatan aktif; anak menciptakan bunyi dan direspon sendiri
Pendekatan pasif;anak menyimak bunyi yang diproduksi orang lain dan meresponnya
Pendekatan formal; materi pelatihan irama direncanakan
Pendekatan nonformal; materi pelatihan irama tidak direncanakan, misalnya tiba tiba terdengar bunyi pesawat

Faktor pendukung pelatihan irama.
Pelatihan irama efektif apabila didukung oleh:
Ruang khusus yang dilengkapi dengan panggung getar, medan pengantar bunyi, cermin keliling pada dindingnya kedap suara, papan tulis dan ukurannya standar.
Perlengkapan elektronik, meliputi organ, tape recorder, pengeras suara
Perlengkapan non elektronik, meliputi drum, rebana, gong, lonceng dan kentongan.
Alat bermain, meliputi topeng, balok kayu, sedotan, payung dan bola
Guru irama yang meiliki kompetensi personal, profesional, sosial dan pedagogis
Budaya satuan pendidikan yang komunikatif, friendly dan melodis

Materi pelatihan irama
Materi pelatihan irama terdiri dari
Deteksi, merupakan materi yang harus dilatihkan, agar anak mampu membedakan ada dan tidaknya bunyi
Diskriminasi, merupakan materi yang dilatihkan agar anak mampu membedakan dua macam sumber bunyi atau lebih yang berbeda timbrenya
Identifikasi, merupakan materi yang dilatihkan, agar anak mampu menyebutkan ciri-ciri dan mengenali bunyi bunyi yang diperdengarkan melalui alat musik atau suara manusia
Irama musik, merupakan materi yang dilatihkan, agar anak mampu merespon berbagai macam musik
Gerak berirama, merupakan materi yang dilatihkan agar anak mampu merespon gerak berirama
Keterampilan memainkan alat musik, merupakan materi yang dilatihkan, agar anak terampil memainkan alat musik
Ekspresi gerak tari, merupakan materi dilatihkan, agar anak mampu menari

Komprehensi, merupakan materi yang dilatihkan agar anak mampu memahami dan melakukan perintah sesuai bunyi yang diperdengarkan.