x9iXyGPMXQeKKlpX8lac8UjwJ5Wv9XduLyNcwRkJ

Ciri-ciri dan Klasifikasi Anak dengan Hambatan Pendengaran

Ciri-ciri dan Klasifikasi Anak dengan Hambatan Pendengaran
Ciri-ciri dan Klasifikasi Anak dengan Hambatan Pendengaran
Ciri-ciri anak dengan hambatan pendengaran, yaitu:
Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya 

Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
Dalam segi fisik
Cara berjalan anak dengan hambatan pendengaran kaku dan anak membungkuk, hal ini disebabkan terutama terhadap alat pendengaran. Gerakan matanya cepat agak beringas, hal ini menunjukkan bahwa ia ingin menangkap keadaan yang ada disekelilingnya. Gerakan kaki dan tangannya sangat cepat, hal tersebut tampak dalam mengadakan komunikasi dengan gerak isyarat. Pernafasannya pendek dan agak terganggu.

Ciri khas dari segi intelegensi
Intelegensi merupakan faktor yang sangat penting dalam belajar, meskipun disamping itu ada faktor-faktor lain yang dapat diabaikan. Begitu saja seperti kondisi kesulitan, faktor lingkungan intelegensi merupakan motor dari perkembangan siswa.

Ciri–ciri dari segi sosial
Perasaan rendah diri dan merasa diasingkan oleh keluarga atau masyarakat. Perasaan cemburu dan salah sangka diperlakukan tidak adil. Kurang menguasai irama gaya bahasa.

Ciri – Ciri khas dari segi emosi
Kekurangan bahasa lisan dan tulisan seringkali menyebabkan
siswa tuna rungu akan menafsirkan sesuatu negatif atau salah dalam halpengertiannya. Hal ini disebabkan karena tekanan pada emosinya.

Klasifikasi anak dengan hambatan pendengaran, yaitu:
0 db : Menunjukan pendengaran yang optimal.
0 – 26 db : Menunjukan seseorang masih mempunyai pendengaran yang optimal.
27 – 40 db : Mempunyai kesulitan mendengar bunyi – bunyi yang jauh, membutuhkan tempat duduk yang strategis letaknya dan memerlukan terapi bicara, ( tergolong hambatan pendengaran ringan ).
41 – 55 db : Mengerti bahasa percakapan, tidak dapat mengikuti diskusi kelas, membutuhkan alat bantu dengar dan terapi bicara, (tergolong hambatan pendengaran sedang ).
56 – 70 db : Hanya bisa mendengar suara dari jarak yang dekat, masih punya sisa pendengaran untuk belajar bahasa dan bicara dengan menggunakan alat Bantu dengar serta dengan cara yang khusus, (tergolong hambatan pendengaran berat ).
71 – 90 db : Hanya bisa mendengar bunyi yang sangat dekat, kadang – kadang dianggap tuli, membutuhkan pendidikan khusus yang intensif, membutuhkan alat bantu dengar dan latihan bicara secara khusus, ( tergolong hambatan pendengaran berat ).
>91 db : Mungkinsadar akan adanya bunyi atau suara dan getaran, banyak tergantung pada penglihatan, dari pada pendengaran untuk proses menerima informasi, (tergolong hambatan pendengaran berat sekali ).