Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
Asesmen
Kemampuan Membaca
Asesmen kemampuan membaca bertujuan untuk : Menentukan pengelompokan anak secara tepat untuk pengajaran.
Menunjukkan secara tepat kebutuhan belajar
anak secara spesifik. Menilai kekuatan dan kelemahan dari program pengajaran. Mengakses perkembangan membaca seseorang, dan Pertanggungjawaban kepada
orang tua/masyarakat.
Asesmen
formal kemampuan membaca, meliputi tes survey, tes diagnostik dan tes hasil
belajar.
Tes survey, Tes survey diberikan untuk mengukur kemampuan kelompok.
Cara ini
digunakan untuk mengukur kemampuan secara umum dalam bidang tertentu dan bukan untuk mengukur
sesuatu tentang kemampuan individual. Tes
survey kebanyakan digunakan pada permulaan ajaran untuk mengidentifikasi siswa
yang memiliki masalah‑masalah secara global, seperti analisis kata,
perbendaharaan kata, dan pemahaman. Teknik ini tidak dapat digunakan untuk mengetahui kesulitan‑kesulitan khusus yang dialami anak. Tes diagnostik menghasilkan informasi yang lebih tepat.
Secara ideal tes
diagnostik tidak hanya menyajikan kelemahan‑kelemahan individu secara spesifik,
tetapi juga memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk membantu memperbaiki
kelemahan‑kelemahan tersebut. Tes seperti ini mengasesmen sub‑sub keterampilan yang luas seperti
identifikasi huruf, bunyi huruf, analisis struktur, pemahaman tentang kata,
kombinasi bunyi dan pemahaman isi bacaan. Tes hasil belajar dalam membaca sering digunakan pada akhir tahun ajaran
untuk mengukur apakah siswa telah menguasai keterampilan‑keterampilan tertentu
dalam membaca.
Asesmen
Informal, meliputi Informal Reading Inventories (IRI), Cloze procedure
dan Asesmen Minat Membaca.
Informal Reading Inventories (IRI), tahapan nya yaitu siswa diminta untuk membaca satu set daftar kata.
Siswa mulai
membaca suatu wacana yang terdiri dari beberapa bagian, yang keseluruhan kata
dalam wacana tersebut berkaitan dengan daftar kata yang telah dibaca siswa/
dapat diidentifikasi seara benar. Setelah setiap bagian dibaca, siswa harus menjawab
pertanyaan yang bersifat pemahaman. Kemampuan membaca lisan dan kesesuaian dalam menjawab pertanyaan
pemahaman. Membaca dalam
hati dan lisan dilakukan berganti-ganti dari satu bagian ke
bagian berikutnya.
Cloze procedure
teknik ini dikembangkan oleh Taylor (1983), langkah‑langkahnya adalah :
Pilih sebuah
wacana yang terdiri dari 250‑500 kata
(sumber lain menyebutkan antara 100-250).
Hilangkan kata‑kata
pada setiap kata yang kelima. Pada kata yang hilang diberi garis
panjang. Jangan menghilangkan kata –kata dari kalimat yang pertama dan terakhir. Siswa
diminta untuk membaca paragrap itu dan
menebak kata apa yang harus diisi pada titik‑ titik itu. Hitunglah
jumlah kata‑kata yang benar, kemudian
buat prosentase dari kata yang diisi dengan benar itu.
Asesmen Minat Membaca, asesmen ini penting untuk menentukan minat baca anak,
kebiasaan anak, dan untuk mengetahui tahapan membaca serta kemampuannya. Farr dan Roser dalam Lovitt (1989:205) mengemukakan empat cara untuk
memperoleh informasi tentang minat baca, yaitu:
observasi, inventori
minat, wawancara dengan anak dan wawancara dengan orang tua. Para
pengamat hendaknya memperoleh gambaran
tentang tingkah laku dan sifat‑sifat anak untuk menentukan kapan sebaiknya observasi terhadap kegiatan
membaca dilakukan.