Kelainan Berbicara dan Perilaku yang Ganjil pada Anak Autism
Ingin Link Grup Whatsapp Anda Disini, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Subscribe, Klik Contact Ya
Ingin Nambah Follower IG, Klik Contact Ya
Pada anak-anak autistik adanya keterlambatan serta penyimpangan dalam berbicara menyebabkan mereka sukar berkomunikasi serta tidak mampu menangkap pembicaraan orang lain, disamping mengalami kesukaran dalam mengungkapkan perasaan dirinya. Pada sebagian akan autism, kelihatannya bisu dan bahkan tidak mampu. Menggunakan isyarat gerak dalam berkomunikasi, sehingga penggunaan bahasa isyarat tidak dapat dilakukan.

Suara mereka sering dalam nada yang tinggi serta terdengar aneh. Mereka
cenderung meniru-niru dalam berbicara, terlihat kesan menghafal kata-kata
sehingga kita menganggap anak-anak autism ini berkemampuan untuk menghafal
kata-kata, tetapi sebenarnya mereka kurang mampu berkomunikasi. Mereka cenderung
mengulang-ulang kata0kata sambil bergumam berkepanjangan, terlihat seperti
memahami apa yang mereka ucapkan, tetapi sebetulnya hanya membeo dalam
mengucapkan apa apa yang telah mereka dengar. Jarang sekali anak-anak autistik
dapat menyusun kalimat secara spontan yang mempunyai makna bagi dirinya maupun
orang lain.
Walaupun pengucapan mereka baik dan perbendaharaan kata mereka cukup,
anak autism ini mempunyai lebih banyak hambatan dalam mengungkapkan perasaan
dirinya melalui bahasa lisan dibandingkan dengan mereka yang tergolong dalam Mental Retardation atau tunagrahita.
Pelajaran bahasa juga terlihat seperti berpengaruh, karena kita melihat bahwa
mereka dapat menghafal kata-kata, tetapi sesungguhnya mereka menemui kesulitan
untuk memahami perintah dalam bentuk kata-kata yang sukar dipahaminya. Cara-cara
verbal akan lebih baik dibandingkan dengan isyarat sewaktu mengajarkan
berbicara pada mereka. Oleh karena itu, anak autism sepertinya mengalami
aphasia kehilangan kemampuan memakai atau memahami kata-kata karena suatu
kelainan pada syaraf otak, yang berdampak pada semua aspek yang berhubungan
dengan faktor bahasa dan komunikasi.
Anak autism seringkali menunjukan perilaku yang ganjil yang tidak
pernah dilakukan oleh anak-anak normal atau oleh anak-anak yang berkelainan
lainnya. Sebagai contoh, pada umumnya anak-anak yang tergolong autistik akan
mudah sekali marah bila ada perubahan yang dilakukan pada situasi atau
lingkungan dimana ia berada walau sekecil apapun. Mereka sangat tergantung pada
sesuatu yang khas bagi dirinya yang cenderung pada sifat ketergantungan dirinya
terhadap benda yang sedang ia sukai. Misalnya, anak autistik ini selalu
membawa-bawa barang yang paling ia senangi, selimut atau karet gelangnya,
sewaktu ia bepergian ke manapun (American
Psyhiatric Association, 1980).